Masih berdua? Baiklah, tidak apa-apa.
Tapi, izinkan aku mengingatkanmu wahai saudara-saudaraku.
Aku, dulu pun pernah merasakan cinta, sama sepertimu.
Namun, cinta yang aku rasa hanya sesaat.
Baiklah, cinta memang terasa indah di awal, tapi tak demikian ketika akhirnya.
Hanya ada penyesalan yang tak berujung,
"Kenapa aku bisa jatuh pada cinta yang nista?"
Jika kita mau merenung sejenak, kita menghabiskan waktu yang sia-sia. Oke, mungkin kita akan berdalih, toh kami tidak sering berkomunikasi, tidak sering bertemu, tidak sering mengatakan aku cinta kamu. Iya benar. Namun, tanpa disadari, hati kitalah yang telah terpaut padanya. Kapan siang, kapan malam, kita terus menanti kabar darinya. Bukankah itu juga perkara hati yang menghamba pada selain Allah?
Saudaraku, kita sama. Pernah merasakan cinta nista yang berujung dusta. Pada akhirnya, aku benar-benar memilih jalan untuk berpisah.
Sudah. Segera. Katakan Putus! Jika benar ia cinta, akhiri dengan jabat tangan walimu. InsyaAllah, itu adalah cinta yang tulus.
Padang, 2019
#nursahab
![]() |
Liburan di Kota Bukittinggi |
No comments:
Bila ada komentar, kritik atau saran silakan ditulis disini ya. Terimakasih.