Duka Citaku - infpage

Duka Citaku

Kemerdekaan adalah suatu keharusan yang memang benar-benar membuat kenyamanan dalam suatu negara. Tapi bagaimana bila kenyamanan dalam kemerdekaan itu tak dapat dirasakan? Sangat tidak mengenakkan tentunya.

Inilah yang terjadi pada saudara-saudara kita di Gaza, Palestina saat ini, Wires. Begitu menjadi benalu rakyat Israel kepada rakyat Palestina. Keji dan biadabnya mereka dengan ketamakkan yang tiada habis-habisnya.

Hati dan fikiran mereka ibarat kayu yang menancap di dalam daging yang mengakibatkan keperihan mendalam. Sungguh tak dapat disangkal lagi, mereka tak akan berhenti sebelum kehendak mereka tersalurkan. Namun, apakah ketamakkan mereka harus berefek pada anak-anak dan wanita Gaza yang tak tahu apa-apa? Entahlah, tak dapat diungkapkan dengan kata-kata.

Wires, dari apa yang terjadi disana, itu membuatku sangat banyak menuai inspirasi tak terbendung dari pikiran. Aku melahirkan satu puisi untuk kepedihan rakyat Gaza. Sebagai keikutsertaan hati yang teriris melihat penderitaan mereka.

Penderitaan saudaraku disana 
Menjadi kristalan air mata
Tak dapat kuperbuat apa-apa selain sewadah doa
Sewadah doa yang kukirimkan sebagai rasa belasungkawa
Recehan yang kumilikki juga tak dapat menipiskan beban mereka

Saudaraku,
Bersabarlah kalian disana
Aku yakin rakyat dunia pasti mengecam mereka
Mereka yang telah biadab merusak kota suci-Nya
Kota yang berdiri megah Mesjid Al-Aqsha
Yang ditempati oleh ribuan umat tak berdosa

Saudaraku,
Allah akan membalas air matamu
Air matamu yang terkikis habis
Oleh keserakahan mereka
Bersabarlah,
Karena sabarmu akan berbuah keindahan

Oleh: Wira Puspa Nuansa

No comments:

Bila ada komentar, kritik atau saran silakan ditulis disini ya. Terimakasih.

Wira Puspa Nuansa

#nursahab