Aku lagi kepikiran soal musik. Tetiba aja pengen nulis ini, karena kayaknya lagi booming di tengah-tengah kita saat ini. Iya, seperti yg sudah kita tau kan ya bahwa dewasa ini musik menjadi hal yg digandrungi orang-orang. Mulai dari orang dewasa sampai anak-anak, semua penyuka musik. Berbagai macam genre ada di dalam musik, sebut saja pop, rock, jazz, dangdut dan lain-lain. Semua itu punya warna nya tersendiri. Biasanya musik menggambarkan hati seseorang. Ada yang jiwanya metal suka banget sama musik rock, ada yang jiwanya melo-drama suka banget sama musik pop yang melow-melow. Tapi nggak menutup kemungkinan kalau anak melo-drama suka juga sama musik bergenre nu metal atau rock.
Tapi di postingan kali ini, aku nggak akan bahas semua tentang jenis-jenis musik. Just a little bit yak, no more. Karena kalau udah ngomongin musik, bakalan puanjaaaang dah postingan ini, bisa jadi ber-part-part kayak drakor hits zaman new hehe.
Banyak yang nanya sama aku, "menurut kamu musik itu gimana? Halal atau haram?" Yaampun, ini pertanyaan kayaknya nggak pantes banget disodorin ke ane kan haha. Honestly, dulu kepala aku juga berceceran tentang pertanyaan itu. Sedikit cerita, aku juga suka banget sama musik, terlebih musik bergenre metal, alternative rock. Ada macem-macem grup band luar negeri yang aku dengerin lagu-lagunya kayak sebangsa Avenged Sevenfold dengan lagu melow nya, Dear God sama Seize The Day, lagu cadaz nya yang bertajuk Afterlife, dan band-band cadas lainya, sebut saja Paramore, Korn, Cold Play, Bon Jovi, MLTR, dan masih banyak lagi. Kalau boleh cerita panjang, aku suka banget sama grup band kepunyaan Amerika, Linkin Park. Asli, gila, lagu-lagu mereka itu asik banget, ketukan drum yang mereka punya itu asik abis, walaupun suara mendiang Chester melengking parah, tapi ada keasyikan tersendiri aja ketika mendengarkannya. Terkadang, sebelum tidur atau bahkan sampe ketiduran dengerin lagu-lagu mereka, semaleman itu bisa se-album habis ckck. Well guys, pertama kali aku jadi LPunderground itu, pas waktu dengerin lagu mereka yang berjudul Numb. Lagu yang menceritakan 2 sisi yang berbeda. Dilanjutkan sama lagu-lagu mereka yang seabrek lainnya, kayak Papercut, In The End, dan What I've Done yang waktu itu jadi soundtrack nya film Transformers. Sangking sukanya sama band itu, list of tracks yang ada di hape jadul aku isinya semua album-album mereka, dari Hybrid Theory sampai The Thousand Sun. Jujur, lagu-lagu mereka itu buat aku semangat. Band asal California itu udah membius aku banget waktu SMP, jadi teman main aku pas lagi galau-alay nya masa-masa itu haha.
Ok, cukup sampai situ aja ya ceritanya, karena kalau dilanjutin, nggak akan kelar-kelar ni tulisan. Jadi, inti postingan aku kali ini adalah menjawab pertanyaan-pertanyaan yang masuk ke inbox pesan. Maaf baru bisa balas karena memang penjelasan tentang halal atau haramnya musik itu puanjang buanget genk. Panjang. Sebuku. Tapi karena nanya nya pendapat dari aku nya, so mari aku tulis disini yes hehe.
Guys, halal atau haram nya musik memang udah jadi perdebatan di antara ulama-ulama. Ada yang berpendapat musik itu haram, in the other way, ada juga yang berpendapat musik itu mubah (boleh). Ya, kesemua pendapat-pendapat itu ada dalilnya.
Dari buku, artikel dan sumber-sumber lain yang aku baca, musik itu boleh, dalam tanda kutip diperbolehkan ketika saat-saat tertentu, contohnya ketika dalam acara pernikahan dan ketika hari raya. Dan, alat musik yang dipergunakan itu adalah duff yang dimainkan para wanita. Fyi guys, duff itu sejenis rebana yang untuk memainkannya adalah dengan cara dipukul. Kalau jaman sekarang-sekarang ini guys, kayak lagu nya mister Maher Zain di lagu BilThikr. Lagu itu lebih dominan duff nya.
![]() |
Google picture |
Guys, aku bukan ulama cadiak pandai yang ikut andil berpendapat tentang musik. Ilmu aku juga masih cetek banget nget nget. Tapi kalau ada yang nanya menurut kamu musik itu halal or haram, I will say, music is mubah, boleh. Aku jawab begitu bukan karena aku juga penikmat musik banget (dulunya), I guess, musik bisa jadi sarana dakwah kita ke orang-orang awam, yang bisa jadi melalui musiklah hidayah Allah itu terhantar kepada hamba yang Allah kehendaki. Dan, tentunya bukan musik-musik yang melantunkan kesyirikan atau berbagai kemungkaran-kemungkaran lainnya. Karena, ketika ada target yang ingin kita dakwahi which is target kita bermacam-macam kan, ada yang suka musik, ada yang suka film korea, ada yang suka parkour, ada yang suka bola, ada yang suka fashion, ada yang suka inilah itulah, bermacam-macam target, salah satunya ya pecinta musik, kita kudu tau sedikit banyak tentang apa yang mereka suka, supaya sejiwa gitu (aseek) haha. Kita masuk ke dunia mereka, dengan hati-hati dan tentunya dari kitanya juga harus kuat. Dengan kata lain, kita boleh membaur tapi jangan melebur. Nah, setelah itu, baru kita masuk lebih dalam mengingatkan lebih jauh lagi kepada mereka bahwa hati akan senantiasa tentram dengan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an. Hati akan senantiasa mengingat Allah dengan mentadabburi Al-Qur'an. Hati akan senantiasa basah dengan hafal Al-Qur'an.
Seiring berjalannya waktu, insyaAllah, dengan izin Allah, Allah akan lebih bukakan mata kita tentang musik yang lebih merdu dari musik-musik di dunia. Karena aku juga dulu gila musik banget, dan karena musik juga aku hijrah. Dengan ber-hijrah, aku berusaha menggali sebanyak mungkin hal-ihwal yang aku belum ketahui. Sehingga, alhamdulillah, saat ini aku lebih cenderung menikmati Qori dan Qori'ah "bernyanyi" daripada mendengarkan bintang Qorea bernyanyi hehe (semoga Allah selalu istiqomahkan hati ini).
Jadi intinya, kurang-kurangin dengerin musik, step by step kalau masih sulit banget rasanya buat ditinggalin. Example, mungkin dalam sehari candu musik nya parah banget, yang biasa sehari dengerin tiap jam dan tiap saat, ganti jadi 2 jam stop dulu atau sejam stop dulu. Atau dari yang suka dengerin lagu heavy metal yang liriknya nggak karuan, ganti jadi heavy metal yang liriknya bermakna kebaikan. Sedikit demi sedikit, genk. Jangan terlalu dipaksain dulu, karena Allah mencinta i hambaNya yang mengerjakan kebaikan yang sedikit namun istiqomah atau konsisten. Kalaupun ada yang bisa langsung hijrah dari musik genre nu metal ke murottal, wah itu jempol 5 deh ane kasih haha. Step by step, insyaAllah, kalau niatnya kuat pasti bisa, halangan apa aja pasti lewat. Kayak aku dulu, asli gila parah, susah banget, nggak ketulungan, sampe nangis rasanya mau ilangin kebiasaan itu. Tapi sekarang udah dikurang-kurangin walaupun kadang masih kalah sama setan penggoda, masih ada denger dikit-dikit hehe. Tapi di sortir juga dengerin nya yang mana, kalau liriknya jelek aku ogah dengerin, dan kalau lirik nya bagus sampai bersemangat, I listen a little bit hehe. Kalau di persentase kan dengerin lagu sama dengerin murottal, alhamdulillah, lebih sering dengerin murottal. Kadang bisa dalam sehari kuat nggak dengerin lagu karena udah ngerasa kalau dengerin musik sejam aja rasanya udah sumpek. Rasa-rasa janggal gitu genk. Plus, dengan dengerin murottal, hati jadi adem. Truth, awal-awal balajar dengerin murottal emang agak aneh rasanya, awam banget. Bahkan agak takut karena setiap dengerin murottal, aku jadi ingat mati haha. Awkward moment nya aku banget pas di kampus, waktu ngeliat kakak senior pake headset sambil pegang Qur'an sembari muroja'ah ayat yang dia hafal, itu langsung aku cap kuno banget rasanya tu orang (dalem hati ngomongnya hehe). Tapi sekarang, ya Allah, syukur banget rasanya udah dapat hidayah diberikan Allah kenikmatan buat always, everywhere and everytime dengerin murottal. MasyaAllah. Alhamdulillah.
Ok guys, sahabat pembaca blog semua, terimakasih ya udah mau nimbrung baca postingan ini. Nggak seberapa, tapi aku mengharap jariyah dari Allah atas apa yang aku posting ini. Semoga bermanfaat, dan teman-teman semua bisa ambil yang baiknya, then buang yang buruknya. I just share my mind speaking, yak daripada dipendem aja yakan, mending di posting biar ada manfaatnya hehe.
Well, see you di tulisan selanjutnya. Bye.
#nursahab
No comments:
Bila ada komentar, kritik atau saran silakan ditulis disini ya. Terimakasih.