Wahai Diri

Wahai diri yang nantinya sendiri ~

Sendiri itu mencekam. Sendiri itu tak berkawan. Sendiri itu tak akan ada lagi yang akan membantu selain dari apa-apa yg pernah kau naik kan ke permukaan. 

Apa yang akan kau bawa tuk hadapi kesendirianmu disana? Sudah siapkah kau menjawab rentetan tanya?

Dengan apa kau menjawabnya? Berusahalah agar kelak mulutmu tak terkatup tanpa kata.

Amalmu selalu bertanya, bisakah kau menjawab tanya, duhai diri yg nantinya sendiri?

Sementara... Shalatmu masih berantakan, lalai, bahkan kau abaikan.

Tilawahmu masih terhenti di halaman yg itu-itu saja.

Auratmu masih terumbar kesana-kemari.

Puasamu masih setengah-setengah.

Sedekahmu seperti merangkak, berteriak dalam diam.

Hati dan fikiranmu masih kosong dari dzikir. Tak malukah kau pada seekor semut yg bahkan selalu bertasbih kepada Allah? 

Mulutmu masih terserak kata-kata mengumpat dan sumpah serapah.

Jangankan ibadah sunnah, ibadah wajib saja kau cecerkan.

Wahai diri yang nantinya sendiri,

apa yang bisa kau bawa?

Memang, manusia butuh waktu untuk berubah, bahkan perlu hidayah untuk bisa berubah. Tapi apa hanya menunggu? Ingat, hidayah itu kita yg cari.

Duhai diri yg nantinya sendiri,

Perbaikilah sholatmu

Perbaikilah pakaianmu

Perbaikilah tutur katamu

Perbaikilah puasamu

Perbaikilah sedekahmu

Perbaikilah tingkah lakumu

Dan perbaikilah apa-apa yg perlu diperbaiki.

Belum ada kata terlambat untuk memperbaiki diri. Tahap demi tahap pasti terlewati, namun jangan mau jalan di tempat. Karena setan tak pernah kehabisan cara menjatuhkanmu. Jangan pula berleha-leha dengan waktu, karena ia terus berjalan menuju kematianmu!

#nursahab